PUSARAN.CO– Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali di usianya ke 60 merupakan usia yang cukup matang bagi suatu lembaga organisasi. BKOW yang mewadahi organisasi-organisasi perempuan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di bidang politik, ekonomi, hukum, sosial budaya, dan pendidikan sudah membawa kemajuan pada peningkatan peran perempuan Bali dalam berbagai aspek kehidupan. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dalam sambutannya pada puncak Peringatan HUT Ke-60 BKOW Provinsi Bali, dengan tema Merajut Kebhinekaan, Memperkuat Kerukunan Antar Organisasi Wanita, bertempat di Gedung Ksirarnawa-Taman Budaya, Art Center, Denpasar pada Jumat (28/4).
Lebih jauh, dalam sambutannya, Wagub Cok Ace yang juga sebagai Pembina BKOW Provinsi Bali, mengatakan bahwa sebelumnya, struktur sosial masyarakat Bali, meskipun patrilinial, namun sudah dikenal di tingkat nasional maupun internasional bahwa wanita Bali adalah pekerja keras dalam memenuhi dan menambah penghasilan rumah tangganya dalam mencapai kesejahteraan keluarga. Namun untuk Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Provinsi Bali di tahun 2020 IDG 72,16 dan di tahun 2021 IDG 72,17 mengalami kenaikan hanya sebanyak 0,01, masih dibawah IDG Nasional, tahun 2020 IDG nasional 75,57 dan tahun 2021 IDG 76,26.
Data tersebut menunjukan bahwa masih cukup besar peluang untuk dapat memberdayakan perempuan dalam meningkatkan pembangunan.
Sesuai dengan arahan bapak Presiden dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional adalah peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berspektif gender (Sesuai dengan misi Gubernur ke 20, mewujudkan kehidupan krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender, dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali). Peningkatan Peran Ibu dan Keluarga dalam pendidikan/ pengasuhan anak, Penurunan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Penurunan Pekerja Anak dan Pencegahan Perkawinan Anak.
Organisasi perempuan yang ada di Provinsi Bali sebanyak 40 organisasi, jumlah yang cukup besar, diharapkan dalam wadah Badan Kerjasama Organisasi Wanita di Provinsi Bali ini dapat bersatu dan bersinergy mendukung Pemerintah dalam pembangunan nasional, dan mewujudkan Visi Gubernur Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang mengandung makna, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala niskala menuju kehidupan Krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno, berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.
Sementara itu, Sambutan Ketua Umum BKOW Provinsi Bali Ny. Tjok Putri Hariyani Ardhana Sukawati menyampaikan bahwa Ulang Tahun BKOW Provinsi Bali diperingati setiap tanggal 21 April. Hal ini tidak hanya untuk menghormati perjuangan R.A Kartini dalam mewujudkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, namun juga membangun semangat perempuan secara terus menerus di era modern ini untuk dapat berperan dalam pembangunan dan mendapat keadilan dalam menikmati hasil-hasil pembangunan.
Peringatan hari Ulang Tahun BKOW yang ke 60 kali ini diperingati dalam usia yang sangat mapan untuk ukuran sebuah organisasi, namun tetap masih banyak yang harus di tata kembali, mengingat perjalanan BKOW mengalami kendala saat pandemi covid-19. Namun demikian BKOW tetap bisa menjaga keberlangsungan organisasi untuk tetap berkegiatan dan turun ke lapangan mewujudkan program-program BKOW.
Lebih lanjut, disampaikan kepada organisasi-organisasi perempuan yang ada di Bali, untuk mencermati isu-isu nasional yang menjadi tema kunci dalam musyawarah nasional terkait perempuan dan kelompok marjinal, yaitu kemiskinan perempuan, kerja layak untuk perempuan pekerja rumah tangga, migran dan disabilitas, penghapusan perkawinan anak, kepemimpinan perempuan, kesehatan perempuan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Tema-tema kunci tersebut saya harapkan menjadi kunci dari seluruh organisasi perempuan di Provinsi Bali dalam berkolaborasi bersama Pemerintah dalam mengatasi isu-isu nasional terkait perempuan,” ungkap Ny.Tjok Putri Hariyani.
Menutup sambutanya, Ny. Tjok Putri Hariyani mengatakan bahwa berbagai rangkaian kegiatan dan aksi sosial yg telah dilakukan dalam menyambut HUT BKOW kali ini ditutup dengan lomba busana adat dan busana casual berbahan kain tenun/endek/songket. Diharapkan lomba ini dapat mendorong peningkatan produksi kain tradisional dan wirausahawan perempuan semakin bertambah.
Dalam kesempatan tersebut beberapa perwakilan organisasi perempuan yang ada di Bali mengikuti lomba busana adat nasional dan casual, yang memperebutkan uang tunai dan piagam penghargaan.
Hadir dalam kesempatan tersebut ketua GOW Kabupaten/Kota, Ibu-Ibu Forkopinda Provinsi Bali serta undangan terkait lainnya.(RLS)