PUSARAN.CO– “Roadshow” Kampus Bali Digifest yang merupakan pre-event dari Bali Digital Festival (Digifest) 2023 kembali digelar di Universita Warmadewa-Denpasar, pada Jumat (19/5). Acara pada pagi yang digelar secara hybrid (daring dan luring) itu disambut antusias oleh mahasiswa Universitas Warmadewa, dimana mereka sedang sedang mengenyam pendidikan sadar betul bahwa teknologi dan informatika sangat dibutuhkan dalam mendukung keselarasan pembelajaran dengan keilmuan yang sedang ditekuni. Kegiatan roadshow kali ini juga diwarnai dengan seminar yang bertajuk “Transformasi Digitalisasi UMKM Yang Tetap Mengusung Konsep Kerthi Bali Dalam Berwirausaha” dengan menghadirkan narasumber Made Setini dan I Gusti Alit Suputra yang merupakan Dosen dari Universitas Warmadewa.
Tampak hadir secara langsung Gedung Auditorium Universitas Warmadewa Lantai 4 sebanyak 250 mahasiswa-mahasiswi dan sisanya melalui daring. Rektor Universitas Warmadewa I Gde Suranaya Pandit menyampaikan apresiasi atas terpilihnya universitas yang ia pimpin sebagai salah satu tempat untuk acara pre-event tersebut. Ia juga mengingatkan pentingnya menguasai informasi dan teknologi yang berperan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan sebagai pedoman dalam mengolah data kearsipan yang berkaitan dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni. Selain itu penguasaan ilmu teknologi sebagai daya dukung mempercepat khasanah keilmuan dari seluruh dunia.
Sementara Kepala Bidang Infrastruktur dan Aplikasi Informatika Dinas Kominfos Provinsi Bali I Gede Agus Arjawa Tangkas saat membacakan sambutan Kepala Dinas Kominfos Gede Pramana mengajak para mahasiswa untuk menghadiri acara Bali Digifest yang puncak acaranya akan digelar pada tanggal 2- 4 Juni 2023. Karena menurutnya pada saat itu akan digelar sejumlah kegiatan meliputi konferensi, festival, pameran dan kompetisi. “Kami mengundang adik-adik mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, termasuk mengikuti sejumlah kompetisi yang ada termasuk e-sport, startup pitching, bermain virtual reality nyomia bhutakala, serta kompetisi Bug Bounty untuk menemukan celah keamanan sejumlah layanan digital pemerintah,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Bali Digifest dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan Hari Tumpek Landep yang bertujuan untuk memberikan ruang berkreasi, ruang berkolaborasi dan ruang belajar untuk komunitas pelaku ekonomi kreatif digital yang terdiri dari komunitas startup, games, animasi, musik, film dan konten kreatif. Sementara sektor ekonomi kreatif dan digital sangat penting untuk ditingkatkan karena memiliki potensi tinggi dalam meningkatkan perekonomian Bali yang selama ini belum banyak tersentuh. Menurutnya, sektor ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, serta mempromosikan budaya dan destinasi wisata melalui inovasi-inovasi baru.
Sementara untuk kegiatan roadshow pagi itu ditambahkannya terbagi dalam 3 topik utama sesuai dengan karakteristik kampus yaitu terkait teknologi IoT/AI dan sejenisnya; Digitalisasi UMKM/Marketing dan Branding; serta terkait Digital Art.(RLS)